Ketika seseorang sudah tersadar dari masa lalu yang kelam maka semua tindakan yang dia lakukan akan terlihat sangat mulia. Bahkan bagi seseorang yang sudah bertaubat semua tindakannya bisa terlihat lebih ikhlas dari orang yang biasa. Itu dikarenakan di masa lalu dia penuh dengan keangkaramurkaan pada semua orang tapi setelah hijrah dia bisa merasakan kedamaian di dalam hatinya.

 Hal ini bisa terlihat juga pada salah seorang preman yang sadis ini. Seorang pria yang ditemui di dalam bus kota itu bertubuh besar. Mengenakan celana pendek dan berkaos oblong. Kesan sangar masih meruap dari sosok pria itu.





 Namun, kesan sangar itu langsung buyar, saat pria itu melihat belasan siswa SMA di dalam bus yang penuh sesak itu. Tanpa diminta, pria itu menyodorkan uang pada kenek untuk membayar karcis anak-anak sekolah itu.

 Pria itu juga tak hitung-hitungan. Selain tak menawar, uang kembalian dari kernet langsung dia masukkan ke tas kulit mungil yang dia tenteng. Tanpa menghitungnya.

 “ Saya punya anak seusia mereka. Ini saya lakukan juga dalam rangka menebus dosa. Dulu saya preman yang ditakuti di Surabaya, di kepala saya ada 14 jahitan akibat bertarung,” kata pria itu.

 Preman ini ternyata sudah menemukan jalan hidupnya yang baru. Jalan hidup yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan.

 Pria misterius itu berkisah, dulu waktu dia masih jadi preman dia tak pernah membayar saat naik bus. Jika diminta bayaran oleh kenek, lebih baik ribut. Dan hasilnya semua orang takut, sehingga dia bisa pergi ke mana saja dengan gratis.

 “ Tapi kini aku sadar, perbuatanku yang dulu memang keterlaluan. Itu sebabnya kalau aku naik bus selalu mbayari anak-anak sekolah, dan tidak pernah nawar berapapun yang diminta kenek,” ungkapnya.

 Dari sinilah kita sadar. Bahwa sifat seseorang tak bisa dinilai dari penampilan saja. Orang sederhana, dan bahkan sangar, bisa jadi jauh lebih baik dari orang-orang yang tampil elegan.