Hari terus berputar. Zaman berganti. Kehidupan pun berubah. Demikian juga dengan generasi bangsa yang terus melaju bagaikan roket kehidupan.

Sekarang berbagai sarana pendidikan maupun sarana mencari ilmu menjamur di mana-mana. Sarana-sarana tersebut merupakan salah satu tempat anak menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal masa depan mereka menghadapi kemajuan zaman.

Lewat sarana itu pula diharapkan para pendidiknya bisa mampu menyalurkan bakat dan potensi-potensi yang dimiliki. Disinilah kemampuan pendidik diuji untuk keberhasilan anak-anak tersebut.

Berbagai cara dan kreativitas pendidik harus berkembang optimal dan maksimal. Tanpa kreativitas yang produktif dari pendidik maka keberhasilan mencetak sebuah kualitas sangatlah sulit didapatkan.




Kenyataannya masih banyak pendidik atau guru yang belum kreatif dan produktif. Padahal banyak cara untuk bisa menumbuh kembangkan kreativitas dan produktivitas dari seorang pendidik. Jadi tidak hanya sebatas mengajar seperti bentuk ceramah umum di depan kelas.

Pendidik tersebut bisa menjadi seorang entrepreneurship yang andal di bidang pendidikan. Mereka tidak perlu berdagang, tetapi cukup menjadi guru yang kreatif dan produktif. Salah satu cirinya adalah mereka mampu merancang kegiatan pembelajaran efektif dan berkualitas.

Bagi seorang pendidik yang sudah bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun menjadi seorang pendidik maka setiap tahun bagi dia harus ada kreativitas baru yang berkembang dalam dirinya.

Sehingga materi yang disampaikannya tidak seputar itu saja setiap tahunnya. Karena pendidik tersebut paham betul bahwa setiap tahun akan menemui peserta didik yang tidak sama dengan tahun sebelumnya.


Di sinilah kreativitas pendidik tersebut akan disalurkan pada peserta didiknya. Pendidik harus kreatif dalam menyampaikan bahan ajarnya sehingga sampai ke otak peserta didik dengan cara-cara menyenangkan. Hanya dengan kreativitas ini bisa melakukan itu.

Pendidik yang produktif adalah pendidik kreatif yang tidak pernah puas dengan pembelajaran yang dilaksanakannya. Dia selalu melakukan refleksi diri melalui penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelasnya sendiri.

Melalui cara kolaborasi teman sejawat, dia akan memperbaiki kekurangannya dalam pembelajaran, dan semua kekurangan ataupun kelebihannya itu akan dituliskannya. Hal tersebutlah yang membuatnya menjadi produktif. Pendidik yang produktif akan menuliskan apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang dituliskan.

Menanamkan sikap edupreneurship akan menumbuhkan kebiasaan para pendidik untuk menyukai bidang tulis menulis. Menghasilkan tulisan yang kreatif, menarik, dan memiliki nilai komersial.

Selain itu pendidik akan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang dapat ditularkan kepada anak didik melalui metode pembelajaran.

Melalui tahap sedikit demi sedikit dengan mulai menyukai tulis menulis berbagai metode ajar untuk para peserta didik maka lama kelamaan akan bisa menjadi seorang edupreneurship (pendidikan yang mempunyai ruh kewirausahaan) yang handal dengan tetap terus belajar.

Pada akhirnya akan merubah pendidik dari sekadar user (pengguna) buku pelajaran menjadi seorang writer/producer (penghasil/penulis) buku dan materi pelajaran yang dikuasainya.

Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Oleh karena itu pendidik yang kreatif akan dapat menangkap peluang itu dan membuatnya menjadi pendidik produktif. Mempunyai banyak ide-ide segar yang membuatnya menemukan sistem pembelajaran dengan berbagai model.

Bahkan, pendidik yang memiliki jiwa edupreneurship mampu membuat media pembelajarannya sendiri untuk membantu para peserta didiknya menerima materi pelajaran dengan baik. Pendidik yang tidak pernah kehabisan ide kreatif dan membuatnya menjadi semakin produktif dalam menjadi pendidik di era baru.

Setiap peserta didik merupakan individu yang unik dengan potensi kemampuan yang berbeda-beda. Howard Gardner-psikolog dan ilmuwan dari Harvard University mengemukakan sebuah dimensi baru tentang kecerdasan manusia.

Kecerdasan itu adalah matematis-Logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan musikal ritmis, kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik.

Pendidik yang kreatif merupakan pendidik mampu menemukan kecerdasan setiap peserta didiknya. pendidikpun akan menjadi produktif karena apa yang ditemukannya menjadi bahan pembelajaran yang menarik.

Kalau hal ini sudah tertanam dalam jiwa seorang pendidik, maka edupreneurship atau pendidikan kewirausahaan tinggal disisipkan sebagai bumbu yang membuat peserta didik akhirnya mampu mandiri dan bermental pengusaha. Tumbuhnya mental pengusaha akan membuat pendidik maupun peserta didik tak akan pernah menyerah dalam kondisi apapun.

Maka pantaslah kita bertanya sudahkah kita menjadi seorang pendidik yang mampu merubah mind set diri dari bermental pegawai menjadi bermental pengusaha?

Bila jawabannya sudah, maka sekolah tak akan melahirkan lulusan yang menjadi pengangguran terdidik. Buat apa sekolah kalau para pendidiknya tidak mampu melahirkan peserta didik yang bermental enterpreneurship apalagi di zaman sekarang yang peluang kerja sudah sangat sulit.

Pendidik haruslah memiliki ilmu edupreneurship yang membuatnya terlatih menjadi pendidik kreatif dan produktif. Disinilah peran pendidik mempunyai andil besar mencipta generasi berkualitas.


Salam



#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day27