Dunia kerja kantoran memang dunia yang kadang mengiurkan. Gaji yang bisa diterima tiap bulan sehingga tidak khawatir akan kekurangan uang, wibawa yang terangkat di mata masyarakat karena kerja di kantoran, masa depan yang cerah karena bermodalkan uang pensiunan dan masih banyak lagi hal-hal mengiurkan yang dirasakan orang kantoran.
Kesempatan atau peluang setiap orang memang berbeda-beda. Ketika ditanyakan apakah mereka lebih memilih kerja kantoran atau wirausaha maka sebagian besar dari orang-orang akan lebih memilih dunia kerja kantoran dengan alasan kehidupan akan lebih terjamin. Tidak semua dari mereka akan bisa berkesempatan yang sama. Ada yang menempuh jalan lurus ketika mencari kerja tanpa harus merasakan rasa sakit karena ditolak, gagal dan sebagainya. Dari sebagian besar itu adapula orang-orang yang lebih memilih dunia wirausaha., alasan yang dikemukakan juga beragam.
Namun yang pasti kehidupan itu memang pilihan termasuk juga dalam hal kerja. Semua punya tujuan yang mulia untuk kehidupan. Apalagi bagi orang yang mewujudkan dirinya untuk berwirausaha ditengah giuran dunia kerja kantoran. Sebuah tantangan besar untuk mereka yang mencoba mengais rupiah hari demi hari tanpa kepastian. Dalam sebulan bias menghasilkan banyak rupiah melebihi orang kantoran tapi bisa juga dalam sebulan itu tidak menghasilkan rupiah sedikitpun. Oleh karena itulah strategi bagi orang yang berwirausaha perlu ditingkatkan sehingga tidak terlibas oleh zaman.
Inovasi dan kreativitas menjadi modal penting dalam membangun kewirausahaan. Selain itu, juga ketahanan mental yang membuat wirausahawan bertahan dalam berbagai kondisi usahanya. Siapa pun bisa menjadi wirausahawan, tetapi tingkat keberhasilannya dipengaruhi daya inovasi dan kreasi dalam diri. Jadi entrepreneur atau wirausaha merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Seorang enterpreneur atau wirausahawan membawa dampak positif buat lingkungan masyarakat sekitarnya. Adanya seseorang yang berjiwa wirausaha maka akan menciptakan banyak lapangan kerja buat orang-orang yang tidak bisa masuk dunia kerja kantoran atau orang-orang yang belum mempunyai kesempatan bagus untuk masuk dunia kantoran. Bagi mereka yang berjiwa enterpreneur dan menjalankan minat dan bakatnya itu maka secara tidak langsung juga akan banyak membantu pemerintah dalam bidang perekonomian.
Jiwa entrepreneur atau wirausaha ini menarik untuk dilirik. Apalagi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja semakin tidak bisa mengimbangi kecepatan jumlah Sumber Daya Manusia yang tersedia. Tenaga kerja yang ada jauh lebih ban yak daripada kebutuhan. Angka kebutuhan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tak mampu menampung jebolan Sekolah Menengah Atas atau Perguruan Tinggi. Instansi swasta pun demikian. Yang terjadi justru sebaliknya.
Di tengah lilitan kebutuhan ekonomi sekarang, ribuan pabrik dan perusahaan swasta justru banyak yang mem-PHK karyawannya. Akibatnya, angka pengangguran membengkak. Ratusan ribu lulusan perguruan tinggi menganggur. Bangsa ini kelebihan tenaga kerja. Ujungnya, kita dipaksa "menjual" para tenaga kerja itu ke luar negeri dengan segala penderitaannya.
Di sisi lain, seharusnya fenomena ini membuat anak negeri ini merenung. Selain terbatasnya lahan penerimaan PNS atau karyawan swasta, bangsa ini juga membutuhkan sosok-sosok entrepreneur. Kekayaan alam yang berlimpah, SDM yang membludak dan kebutuhan ekonomi yang kian membengkak, menuntut kita untuk belajar bekerja mandiri. Saatnya para karyawan merenung. Fakta menyebutkan, tingkat kenaikan gaji para karyawan, baik PNS maupun swasta, tak mampu mengejar tingkat pertambahan kebutuhan sehari-hari. Belum lagi. kalau ia harus mengubah nasib dengan mempunyai kendaraan atau rumah besar.
Dalam analisanya yang ditulis Valentino Densi di bukunya Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian, Valentino Dinsi menyebutkan, PNS atau mereka yang bekerja sebagai karyawan swasta level menengah ke bawah, hanya bisa kaya dengan lima cara. Yaitu, menikah dengan orang kaya, mendapatkan warisan, menang undian, bekerja sampingan, dan korupsi.
Merenungkan hal tersebut, selayaknya penghuni negeri ini mengubah paradigma berpikirnya. Paradigma sebagian masyarakat kita masih banyakyang ngotot memaksakan anaknya harus diterima di PNS dengan berbagai cara termasuk suapmenyuap dan nepotisme. Paradigma ini harus diubah dengan paradigma baru. Yaitu, mendidik generasi muda dengan jiwa wirausaha. Dengan demikian, begitu lulus dari SMA atau perguruan tinggi, generasi kita tak lagi belajar bagaimana menulis lamaran pekerjaan, tapi belajar cara membuat proposal bisnis. Mereka tak lagi berbondong-bondong menenteng map melamar jadi pegawai, tapi beramai-ramai membuka usaha baru. Jika jiwa wirausaha ini bisa kita tumbuhkan sejak dini, kita berharap negeri ini akan bangkit dari keterpurukan. Kekayaan alam yang melimpah ruah ini bisa kita kelolah sendiri tanpa harus mengundang orang asing. Syaratnya satu, kita mau berubah.
Kalau dulu bekerja pada orang lain dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, tetapi sekarang berwirausaha menjadi trend masa depan, karena dianggap lebih prospektif untuk meraih kebebasan waktu dan keuangan. Namun berwirausaha juga memerlukan pengetahuan, kecakapan, serta pengalaman, sehingga harus dipupuk sejak dini. Beberapa hal berikut ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan berkenaan dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut.
Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan. Oleh karena itulah menumbuhkan jiwa wirausaha ditengah pesonanya dunia kantoran cukup mambawa tantangan tersendiri. Pilihan memang ada ditangan kita masing-masing. Yang pasti harus terus berkreasi untuk kebangkitan negeri ini.
Salam
1 komentar
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusPosting Komentar