Menyandang
profesi sebagai guru, aku pernah menanyakan ke beberapa siswaku. “Ada
yang tahu Facebook atau Twitter?” 95% siswaku mengacungkan jari tanda kalau
mereka sangat mengetahui jejaring sosial tersebut bahkan sangat aktif dalam
menggunakannya. Aku sempat kagum juga melihat
respon mereka. Anak kecil usia 8 tahun sudah aktif facebook-kan. Ternyata zaman memang sudah sangat
membuktikan, kemajuan teknologi sekarang ini sangatlah cepat, merambah pelosok
manapun tidak mengenal tempat maupun usia.
Membicarakan
masalah kemajuan teknologi, salah satunya teknologi digital yang sekarang ini
sudah menjamur dimana – mana ternayata Indonesia termasuk negara dengan
pengguna media digital yang cukup signifikan. Menurut Social Bakers,
situs yang mengkhususkan diri untuk soal statistik media sosial, dari segi
jumlah pengguna media sosial seperti Facebook dan Twitter ternyata Indonesia
menempati peringkat ke-4 di dunia. Prosentase pengguna aktif media tersebut mencapai
hampir 20 persen dari total populasi. Sedangkan untuk jumlah pengguna Twitter,
Forbes (The World’s Most
Active Twitter
City? You Won’t Guess It,
30/12/2012) sudah menobatkan Jakarta dan Bandung sebagai kota
dengan pengguna Twitter terbesar nomor satu dan enam di dunia.
Melihat data
yang didapatkan tersebut, pengguna media digital di Indonesia sangat luar biasa. Semua itu berkat kemudahan akses
internet dan teknologi digital lainnya. serta kita juga mengetahui karakter masyarakat Indonesia
yang menyukai hubungan sosial dan komunal. seharusnya dengan melihat kenyataan itu, kita sebagai salah satu pengguna media digital mungkin juga sangat mengharapkan perkembangan media digital di negara ini melesat cepat. Namun
kenyataannya belum seperti yang diinginkan, media digital belum banyak dimanfaatkan untuk keperluan di luar
ajang sosialisasi. Lembaga-lembaga penyedia layanan masyarakat, pendidikan,
industri, dan bisnis, hampir bisa dibilang semuanya belum begitu menafaatkan media digital secara kreatif untuk hal lain selain untuk bersenang - senang.
Hal ini menjadi
pengamatan tersendiri oleh Razi Thalib, CEO Bridges
and Balloons Digital Agency.
Dia mengatakan, “Salah satu
penyebab utamanya adalah cara berpikir masyarakat yang belum banyak beranjak
dari segi fungsi. Mereka lebih sering berpikir untuk sekadar menggunakan,
meniru, atau mengikuti tren, tanpa mengeksplorasi penggunaan media digital
lebih jauh,”
Menurut Razi, media digital
seharusnya sudah difungsikan lebih jauh, misalnya untuk menyebarkan konten yang
menjalin loyalitas, menghemat waktu, dan memberikan solusi untuk keperluan
sehari-hari. “Sayang sekali jika kita hanya berhenti sekedar sebagai konsumen,
tanpa memanfaatkan akses dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi digital
untuk berkarya. Padahal potensi yang dimiliki negara ini sangat besar,” urai
Razi lagi.
Pemanfaatan media digital sekarang ini oleh
para pelaku bisnis kebanyakan hanya tertuju pada target untuk
meraup jumlah pengunjung sebanyak mungkin. Hanya sebagian kecilnya saja yang memanfaatkan media digital untuk pemikiran lebih jauh,
misalnya menggunakan desain dan konsep interaksi untuk mengubah pengunjung
menjadi pembeli setia.
Dalam hal ini Razi Thalib
memberikan contoh, “Misalnya kita punya produk berupa cokelat. Yang layak kita
lakukan selain menjualnya, adalah mengedukasi konsumen tentang produk itu.
Bagaimana mengenali cokelat berkualitas tinggi, dari penampilan, aroma, dan
rasanya. Lalu informasikan tentang konsep Fair-Trade,
di mana para petani bisa menjual hasil kebun cokelat mereka dengan harga layak
dan tidak dipermainkan oleh pasar. Ciptakan sebuah kesadaran, bahwa ada sisi
lain dari bisnis kita yang menyentuh aspek kemanusiaan atau lingkungan. Juga
gambarkan mengapa sangat penting bagi konsumen untuk mendukung perusahaan yang
memilikia idealisme, dan tidak semata-mata berbisnis,”
Menurut Razi Thalib, kini sudah
saatnya para pengguna media digital di Indonesia mengoptimalkan teknologi ini
dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak lagi sekadar sebagai pemakai, namun juga
menggunakannya sebagai media untuk mengedukasi masyarakat, merubah cara
berpikir, memberikan solusi, serta mendorong mereka ke arah perubahan yang
lebih baik.
Tidak ada komentar
Posting Komentar