Kepribadian seorang anak itu sangat menentukan sebuah kesuksesan dan kebahagiaannya di masa depan. Hal ini yang bisa moms lakukan untuk bisa mewujudkannya
Setiap anak itu pasti dilahirkan dengan sebuah kepribadian yang sangat unik serta berbeda-beda. Namun, tempat ia tumbuhlah yang yang sangat memainkan peran besar dalam hal pembentukan karakternya sebagai seorang anak yang baik ketika di masa depan.
Oleh karena itulah, kita sebagai orangtua, saudara, dan guru mempunyai sebuah peran yang sangat besar untuk bisa mengajarkan anak mengembangkan berbagai sifat kepribadian yang positif.
So, moms jangan sedih ataupun berkecil hati ya! Meskipun kita merasa berada di sebuah lingkungan yang “jelek” menurut kita. Tapi bangunlah sebuah “benteng takeshi” dalam keluarga kita supaya anak kita tetap terjaga meskipun dia harus “mengembangkan sayapnya” di luar rumah
Tips Pembentukan Karakter Anak yang Baik, Kuat, dan Percaya Diri
Jauhi Label
Ketika moms mau memberikan sebuah label ataupun kata untuk perilaku tertentu, kadang moms secara tidak sadar membuat anak itu sangat percaya bahwa ia memang seperti itu. Untuk hal itulah, sebaiknya jauhi atau kalau bisa hilangkan hal tersebut.
Contoh yang mungkin paling sering orangtua katakan pada anak, “Kamu bodoh, kamu keras kepala, kamu nakal,” dan sebagainya.
Memberikan sebuah label pada anak itu bisa membuat mereka menutup diri dan juga semakin malas untuk bereksplorasi. Hal ini bisa menyebabkan perasaan rendah diri, bahkan bisa meniru perilaku orang lain yang ada di sekitar mereka.
Ingatlah untuk bisa selalu berhati-hati dengan berbagai kata yang moms gunakan. Terutama pada saat memperbaiki kesalahan anak tercinta. Moms juga pasti sangat paham dan tahu kalau ucapan seorang ibu itu bisa menjadi doa mujarab loh buat anak. Masa kita mau anak kita jadi bodoh ataupun nakal hanya gegara emosi sesaaat kita. Sebuah pembelajaran juga buat saya yang kadang masih belum bisa menahan diri dan kesabaran.
Setidaknya kita belajar sabar dari anak ya moms! Ladang kesabaran ekstra
Ketika moms mau memberikan sebuah label ataupun kata untuk perilaku tertentu, kadang moms secara tidak sadar membuat anak itu sangat percaya bahwa ia memang seperti itu. Untuk hal itulah, sebaiknya jauhi atau kalau bisa hilangkan hal tersebut.
Contoh yang mungkin paling sering orangtua katakan pada anak, “Kamu bodoh, kamu keras kepala, kamu nakal,” dan sebagainya.
Memberikan sebuah label pada anak itu bisa membuat mereka menutup diri dan juga semakin malas untuk bereksplorasi. Hal ini bisa menyebabkan perasaan rendah diri, bahkan bisa meniru perilaku orang lain yang ada di sekitar mereka.
Ingatlah untuk bisa selalu berhati-hati dengan berbagai kata yang moms gunakan. Terutama pada saat memperbaiki kesalahan anak tercinta. Moms juga pasti sangat paham dan tahu kalau ucapan seorang ibu itu bisa menjadi doa mujarab loh buat anak. Masa kita mau anak kita jadi bodoh ataupun nakal hanya gegara emosi sesaaat kita. Sebuah pembelajaran juga buat saya yang kadang masih belum bisa menahan diri dan kesabaran.
Setidaknya kita belajar sabar dari anak ya moms! Ladang kesabaran ekstra
Biarkan Mereka Bermain
Pada zaman sekarang ini, memang cukup sulit untuk mencari permainan yang bisa untuk mengajarkan berbagai nilai seperti halnya berbagi, peduli, semangat tim, dan ketahanan pada anak-anak.
Namun kita tetap bisa untuk menanamkan berbagai nilai tersebut dengan cara berolahraga sambil bermain. Olahraga serta permainan merupakan sebuah kegiatan pengembangan kepribadian terbaik untuk anak-anak.
Sayangnya banyak orang tua pada saat ini melindungi anak-anak mereka dari berbagai permainan lapangan dan bahkan membatasi mereka untuk tidak berolahraga. Padahal hal ini sangat penting untuk pembentukan fisik dan mental anak secara keseluruhan.
Untuk itu, kita harus bisa melibatkan mereka secara aktif dalam olahraga.
Pada zaman sekarang ini, memang cukup sulit untuk mencari permainan yang bisa untuk mengajarkan berbagai nilai seperti halnya berbagi, peduli, semangat tim, dan ketahanan pada anak-anak.
Namun kita tetap bisa untuk menanamkan berbagai nilai tersebut dengan cara berolahraga sambil bermain. Olahraga serta permainan merupakan sebuah kegiatan pengembangan kepribadian terbaik untuk anak-anak.
Sayangnya banyak orang tua pada saat ini melindungi anak-anak mereka dari berbagai permainan lapangan dan bahkan membatasi mereka untuk tidak berolahraga. Padahal hal ini sangat penting untuk pembentukan fisik dan mental anak secara keseluruhan.
Untuk itu, kita harus bisa melibatkan mereka secara aktif dalam olahraga.
Bersikaplah Lembut Terhadap Kekurangan Mereka
Banyak orang tua yang sangat berharap anak-anak mereka bisa unggul dalam segala hal yang akan mereka lakukan. Ketika anak-anak tidak sesuai dengan harapan, maka ada beberapa orangtua pun yang mulai menyatakan kekecewaannya melalui banyak cara. Bahkan sangat tak jarang yang mulai menuduh kalau anaknya tidak cukup kompeten.
Penting untuk kita ingat bahwa setiap anak itu mempunyai kemampuan unik. Sebagai orang tua, kita harus bisa mengidentifikasi dan mendorongnya. Kita bisa memberikan sebuah bantuan lembut untuk bisa memperbaiki kekurangan anak tanpa harus mengurangi kepercayaan diri mereka.
Banyak orang tua yang sangat berharap anak-anak mereka bisa unggul dalam segala hal yang akan mereka lakukan. Ketika anak-anak tidak sesuai dengan harapan, maka ada beberapa orangtua pun yang mulai menyatakan kekecewaannya melalui banyak cara. Bahkan sangat tak jarang yang mulai menuduh kalau anaknya tidak cukup kompeten.
Penting untuk kita ingat bahwa setiap anak itu mempunyai kemampuan unik. Sebagai orang tua, kita harus bisa mengidentifikasi dan mendorongnya. Kita bisa memberikan sebuah bantuan lembut untuk bisa memperbaiki kekurangan anak tanpa harus mengurangi kepercayaan diri mereka.
Jangan Membandingkan Anak
Penting! Ketika kita membandingkan anak dengan saudara, teman, kerabat, dan tetangga lainnya bisa merusak kepribadian anak. Kebiasaan ini bisa memberikan pesan bahwa ia tidak cukup baik.
Anak-anak akan menjadi bingung tentang identitas mereka sendiri sehingga mulai meniru orang lain. Untuk itu, memahami akan kepribadian anak merupakan langkah pertama dan sangat penting ketika membangun kepercayaan diri serta kekuatan terbaik mereka.
Penting! Ketika kita membandingkan anak dengan saudara, teman, kerabat, dan tetangga lainnya bisa merusak kepribadian anak. Kebiasaan ini bisa memberikan pesan bahwa ia tidak cukup baik.
Anak-anak akan menjadi bingung tentang identitas mereka sendiri sehingga mulai meniru orang lain. Untuk itu, memahami akan kepribadian anak merupakan langkah pertama dan sangat penting ketika membangun kepercayaan diri serta kekuatan terbaik mereka.
Model Perilaku yang Tepat
Anak-anak itu belajar dari apa yang mereka lihat, lebih dari apa yang mereka dengar. Karena itulah dengan menerapkan berbagai hal yang kita anjurkan bisa meninggalkan kesan abadi pada mereka.
Misalnya dari berbaga hal kecil seperti halnya mengatur buku-buku di rak hingga bersikap sopan kepada para tamu. Anak-anak akan mengikuti apa yang kita lakukan.
Jika ada sebuah kemunafikan atau kata-kata tidak sesuai dengan perilaku kita, maka anak-anak bisa mengambilnya dengan sangat cepat. Oleh itulah, memang sangat penting untuk mempraktikkan apa yang kita ajarkan padanya.
Anak-anak itu belajar dari apa yang mereka lihat, lebih dari apa yang mereka dengar. Karena itulah dengan menerapkan berbagai hal yang kita anjurkan bisa meninggalkan kesan abadi pada mereka.
Misalnya dari berbaga hal kecil seperti halnya mengatur buku-buku di rak hingga bersikap sopan kepada para tamu. Anak-anak akan mengikuti apa yang kita lakukan.
Jika ada sebuah kemunafikan atau kata-kata tidak sesuai dengan perilaku kita, maka anak-anak bisa mengambilnya dengan sangat cepat. Oleh itulah, memang sangat penting untuk mempraktikkan apa yang kita ajarkan padanya.
Jadilah Pendengar yang Baik
Anak-anak itu selalu membutuhkan perhatian. Ketika anak-anak tumbuh, maka mereka akan menjadi semakin mandiri. Anak-anak pra-sekolah dan juga balita itu sangat cenderung mengekspresikan diri mereka lebih banyak dengan berbicara. Terutama pada saat keterampilan bahasa mereka sedang berkembang. Sebagai orang tua, kita memang harus sabar dan juga mendengarkan cerita mereka. Dengan begitu, maka anak akan merasa lebih percaya diri.
Batasi Waktu Anak Menonton Televisi dan Bermain Gadget
Gadget merupakan masalah yang harus dialami oleh para orangtua pada saat ini. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa memang terlalu banyak melihat layar gadget ataupun menonton televisi bisa sangat mempengaruhi perkembangan intelektual dan sosial anak.
Bermain game di gadget bisa menyebabkan kecanduan serta bisa membuat anak cenderung lebih sedikit melakukan berbagai interaksi sosial. Batasi screen time anak serta ajari mereka untuk bisa menghargai lingkungan serta orang-orang yang ada disekitarnya lebih dari berbagai hal virtual yang mereka lihat di gadget.
Anak-anak itu selalu membutuhkan perhatian. Ketika anak-anak tumbuh, maka mereka akan menjadi semakin mandiri. Anak-anak pra-sekolah dan juga balita itu sangat cenderung mengekspresikan diri mereka lebih banyak dengan berbicara. Terutama pada saat keterampilan bahasa mereka sedang berkembang. Sebagai orang tua, kita memang harus sabar dan juga mendengarkan cerita mereka. Dengan begitu, maka anak akan merasa lebih percaya diri.
Batasi Waktu Anak Menonton Televisi dan Bermain Gadget
Gadget merupakan masalah yang harus dialami oleh para orangtua pada saat ini. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa memang terlalu banyak melihat layar gadget ataupun menonton televisi bisa sangat mempengaruhi perkembangan intelektual dan sosial anak.
Bermain game di gadget bisa menyebabkan kecanduan serta bisa membuat anak cenderung lebih sedikit melakukan berbagai interaksi sosial. Batasi screen time anak serta ajari mereka untuk bisa menghargai lingkungan serta orang-orang yang ada disekitarnya lebih dari berbagai hal virtual yang mereka lihat di gadget.
Memberikan Kejelasan Tanggung Jawab Pada Anak
Terkadang banyak orang tua merasa gagal mengkomunikasikan apa yang mereka harapkan dari seorang anak dan pada akhirnya menuduh mereka melakukan kesalahan. Padahal ketika sebuah aturan dan tanggung jawab tegas, maka beberapa anak akan belajar untuk menyelaraskan perilakunya akan hal itu.
Mungkin sangat perlu waktu bagi anak-anak untuk bisa menyesuaikan diri dengan seperangkat aturan, tetapi kepatuhan yang berkelanjutan bisa menjadikan sebuah kebiasaan pada akhirnya. Jadi kita harus banyak bersabarlah.
Terkadang banyak orang tua merasa gagal mengkomunikasikan apa yang mereka harapkan dari seorang anak dan pada akhirnya menuduh mereka melakukan kesalahan. Padahal ketika sebuah aturan dan tanggung jawab tegas, maka beberapa anak akan belajar untuk menyelaraskan perilakunya akan hal itu.
Mungkin sangat perlu waktu bagi anak-anak untuk bisa menyesuaikan diri dengan seperangkat aturan, tetapi kepatuhan yang berkelanjutan bisa menjadikan sebuah kebiasaan pada akhirnya. Jadi kita harus banyak bersabarlah.
Dorong Kemandirian Anak
Ajaklah anak secara perlahan untuk bisa mengelola tanggung jawab mereka yang sangat sederhana. Misalnya mengepak tas sekolah mereka, nenbereskan mainan, menyikat gigi, ataupun meletakkan kaus kaki kotor pada tempatnya.
Dorong anak kita untuk bisa melakukannya secara mandiri dengan sebuah pengawasan minimum. Ini tidak hanya akan melatih mereka dalam hal keterampilan hidup tetapi juga bisa meningkatkan rasa tanggung jawab mereka nantinya.
Ajaklah anak secara perlahan untuk bisa mengelola tanggung jawab mereka yang sangat sederhana. Misalnya mengepak tas sekolah mereka, nenbereskan mainan, menyikat gigi, ataupun meletakkan kaus kaki kotor pada tempatnya.
Dorong anak kita untuk bisa melakukannya secara mandiri dengan sebuah pengawasan minimum. Ini tidak hanya akan melatih mereka dalam hal keterampilan hidup tetapi juga bisa meningkatkan rasa tanggung jawab mereka nantinya.
Terapkan Pola Asuh yang Lembut
Menegur ataupun melukai anak secara fisik pada saat mereka melakukan kesalahan bisa memperburuk keadaan. Untuk itu, cobalah kita untuk bisa lebih sabar dan jelaskan kepada mereka konsekuensi dari kesalahan yang teah mereka perbuat. Hal ini akan jauh lebih efektif untuk bisa memberikan perubahan yang lebih positif.
Ingatlah, ketika kita meneriaki anak, ia pasti akan takut dan tidak mengerti konsekuensi dari tindakan mereka. Menjelaskan kepada mereka atau bahkan kadang-kadang membiarkan mereka mengalami hasil tindakan mereka, maka membantu mereka memahami hubungan sebab-akibat.
Nah moms saying, semakin banya ya PR besar buat kita untuk mendidik dan membesarkan buah hati tercinta. Apalagi dengan kondisi zaman ataupun lingkungan seakrang ini yang semakin WAH, pasti kita harus lebih ekstra lagi dalam pembentukan ini.
Semoga bermanfaat!
Menegur ataupun melukai anak secara fisik pada saat mereka melakukan kesalahan bisa memperburuk keadaan. Untuk itu, cobalah kita untuk bisa lebih sabar dan jelaskan kepada mereka konsekuensi dari kesalahan yang teah mereka perbuat. Hal ini akan jauh lebih efektif untuk bisa memberikan perubahan yang lebih positif.
Ingatlah, ketika kita meneriaki anak, ia pasti akan takut dan tidak mengerti konsekuensi dari tindakan mereka. Menjelaskan kepada mereka atau bahkan kadang-kadang membiarkan mereka mengalami hasil tindakan mereka, maka membantu mereka memahami hubungan sebab-akibat.
Nah moms saying, semakin banya ya PR besar buat kita untuk mendidik dan membesarkan buah hati tercinta. Apalagi dengan kondisi zaman ataupun lingkungan seakrang ini yang semakin WAH, pasti kita harus lebih ekstra lagi dalam pembentukan ini.
Semoga bermanfaat!
Salam
5 komentar
Sebagai orang tua kadang kita harus pintar-pintar menemukan potensi yang tersimpan dalam diri anak. Supaya bisa membantu anak mengembangkan dirinya.
BalasHapusMasih selalu berproses agar anak-anak tidak terlalu terpapar gadget. Semoga kita selalu di mampukan mendidik anak-anak dengan baik ya, Bun 😍
BalasHapusBenar-benar harus belajar sabar lebih banyak menghadapi anak-anak. Semoga dikuatkan,supaya nggak mudah marah.
BalasHapusJangan membandingkan anak. Duh, rasanya agak sulit untk ortu yg enggak ngerti. Kdg sy suka kesal jika ada ortu yg sprti ini. Dan kebanyakan memang seperti ini. Alhamdulillah, sy berusah enggak membandingkan anak dg anak org lain. Jangankan dg anak org lain. Adik Dan Kakak yg satu Rahim saja meski beda sifat Dan kemampuannya. So, lbh bijak thdp anak adalah tindakan yg tepat.
BalasHapusMasya Allah betul sekali ini. Dalam dunia medis terbukti labeling ini dapat memengaruhi anak. Bahwa kata2 yng kita ucapkan didengar olah telinga, kemudian diolah di otak dan otak mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh sesuai yang diucapkan...
BalasHapusPosting Komentar