Kita pastinya ingin anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Namun tidak semua kita mampu mendidik dan menjadikannya sebagai anak yang sholeh dan sholehah. Ada berbagai hal yang menyebabkan anak menjadi nakal dalam Islam. Berikut merupakan beberapa penyebab anak nakal dalam Islam:

Terlalu Dimanjakan

Mendidik anak memang tidak boleh menggunakan kekerasan, tapi harus dengan penuh kasih sayang. Namun, tidak juga diperkenankan untuk mendidik anak dengan terlalu dimanjakan. Sifat manja yang nantinya akan tumbuh justru akan membuat anak menjadi keras kepala dan egois.

Sering kali kita juga tidak sadar bahwa kebiasaan yang kita ajarkan justru membuat anak menjadi manja, misalnya membiasakan untuk memberikan sesuatu ketika anak menangis. Dengan mengajarkan kemandirian, kita juga mengaplikasikan cara meningkatkan akhlak pada anak kita moms.

Kurang Kasih Sayang

Anak yang kurang kasih sayang itu biasanya akan banyak melakukan beberapa kenakalan yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian. Jadi berikan anak perhatian yang ia perlukan supaya anak tidak melakukan kenakalan. Misalnya dengan menceritakan kisah teladan Nabi Muhammad atau keutamaan Abu Bakar Assiddiq sebelum tidur.

Sebuah kegiatan yang mendekatkan diri kita sebagai orang tua dan anak akan bisa membuat anak jadi merasa diperhatikan dan disayangi.

Kurang Mengenal Agama

Hal pertama yang dilakukan kita pada anaknya begitu lahir yaitu mengadzaninya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa sebagai kita harus segera mengenalkan Allah dan Islam kepada anak sejak dini. Anak yang kurang mengenal agama tidak akan mengerti bahwa kenakalan yang ia buat yaitu salah sehingga ia akan terus berbuat nakal.

Ajarkan anak untuk mengenal Islam lebih dalam dengan berbagai hal sederhana, seperti cara makan Rasulullah, larangan memelihara anjing dalam Islam, dan pahala memelihara kucing. Sebagaimana sabda rasul:  “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan) yang ada di hadapanmu.“ (H.R. Bukhari)

Mendidik Terlalu Keras

Anak yang dididik terlalu keras pasti akan menjadi keras pula. Anak akan melampiaskan kekesalan yang dipendamnya pada orang lain. Untuk itu, didiklah anak dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.  Sebagaimana sabda Rasul: “Barangsiapa yang terhalang dari (sifat) lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalang dari (mendapat) kebaikan.” (H.R. Muslim, no. 2529)

Terlalu Sering Memarahi Anak

Jika anak berbuat salah, hal itu merupakan hal yang sangat wajar. Untuk itulah kita diwajibkan membimbing anak-anak supaya mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Memarahi anak sebaiknya dengan cara yang halus supaya anak mengerti maksud dari kemarahan kita.

Jangan menunjukkan kemarahan yang berapi-api karena akan merusak mentalnya. Sebagaimana sabda Rasul: “Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi),  tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.“ (H.R. Bukhari)

Memukul

Salah satu hal yang sering dilakukan oleh kita ketika marah tanpa kita sadari yaitu memukul. Memukul tidak akan membuat anak mengerti apa kesalahan mereka.

Efek yang timbul justru ketakutan dan rasa marah yang terpendam sehingga akan berubah menjadi kenakalan. Bahkan Rasul melarang untuk memukul bagian wajah. “Jika salah seorang dari kalian memukul, maka hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah.” (H.R. Abu Daud)

Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau yang berkata,

‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.‘” (H.R. Muslim)

Rasul hanya membolehkan memukul anak ketika ia telah berusia 10 tahun, itupun tetap tidak boleh memukul wajah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk (melaksanakan) shalat (lima waktu) sewaktu mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka karena (meninggalkan) shalat (lima waktu) jika mereka (telah) berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.“ (H.R. Abu Daud)

Tontonan yang Salah

Kekuatan media pada saat ini sangat mempengaruhi perkembangan mental anak, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Sebaiknya kita selalu mengawasai dan mengontrol apa yang ditonton anak kita di televisi.

Tontonan yang salah pasti akan membuat anak mencontoh yang salah. Misalnya tontonan sinetron yang menunjukkan pacaran. Tontonan seperti ini pasti akan menstimulasi otak anak untuk mencontoh pacaran, padahal pacaran dalam Islam dilarang.

Teman yang Salah

Bukan hanya penyebab internal saja yang bisa menjadi pemicu kenakalan anak. Banyak kita yang saat ini tidak peduli dengan pergaulan anak.

Pergaulan dalam Islam seharusnya menawarkan pergaulan yang ikut menuntut peran kita dalam mengawasi, tapi pada kenyataannya banyak dari kita melepaskan anak bermain layaknya anak ayam yang tidak diawasi sama sekali. Padahal bisa saja anak-anak kita terpengaruh dengan anak lain yang sudah terlanjur nakal.

Depresi

Anak yang terlalu tertekan entah karena masalah keluarga atau masalah di sekolah, bisa menjadi anak yang nakal.

Tekanan yang mereka rasakan pasti akan memicu anak untuk mencari kenyamanan lain, dan salah satunya dengan cara menjadi nakal. Berikan suasana yang nyaman untuk anak kita di rumah supaya anak terhindar dari depresi. Depresi bukan hanya membuat anak menjadi nakal, tapi juga akan merusak kesehatan fisiknya.

Budaya yang Salah

Kemajuan teknologi ini bisa menyebabkan hilangnya batas antar negara dan budaya sehingga semua budaya dengan mudah diserap oleh semua orang di belahan dunia mana pun. Itulah yang pada saat ini terjadi sehingga anak-anak juga dengan mudah menyerap kebudayaan luar yang negatif.

Komunikasi Buruk

Salah satu penyebab kenakalan seorang anak yaitu kurangnya komunikasi antara kita dan anak. Sebisa mungkin berikan perhatian dan kasih sayang kita dengan menyediakan sedikit waktu berkualitas untuk buah hati kita

Anak yang sangat jarang berkomunikasi dengan orang tuanya akan merasa tidak dipedulikan sehingga akan mencari perhatian dengan cara membuat kenakalan.

Faktor Ekonomi

Ekonomi keluarga yang kurang baik memungkinkan anak menjadi nakal bahkan bisa melakukan tindakan kriminal.  Untuk itulah, kita perlu memberikan penjelasan dan bersikap terbuka kepada anak supaya anak mengerti keadaan yang sebenarnya. Tanamkan ilmu tauhid yang kuat pada anak supaya anak lebih menerima keadaan.

Inilah beberapa penyebab anak nakal dalam islam yang sangat patut diketahui oleh kita sebagai orang tua dan lingkungan sekitar.

Salam