Gambar : parent



Ayo ajari anak anger management supaya dia dapat menanggulangi perasaan tidak aman dengan baik. Masing- masing anak dikaruniai keunikan kepribadian serta wataknya masing-masing. Ada anak yang ekspresif menampilkan perasaannya, ada pula yang tidak sanggup menghasilkan ekspresinya.


Kemarahan ialah perihal yang normal dialami tiap manusia, tidak terkecuali anak-anak. Kemarahan ialah ungkapan atas perasaan frustrasi yang dirasakan seseorang. Walaupun rasa marah merupakan perihal yang normal, namun orangtua butuh mencermati gimana sang Anak mengekspresikan agresif kemarahannya.


Bila tingkatan agresifnya telah di ambang batasan normal, misalnya berteriak, membanting benda sampai menyakiti dirinya ataupun orang lain, berikut ini 5 strategi mengarahkan anger management pada anak:


Ajarkan Perbandingan Antara Perasaan serta Perilaku


Marah merupakan perihal yang wajar. Tetapi anak-anak butuh diajarkan perbandingan antara perasaan marah dengan sikap kasar. Ajarkan anak berikan label tentang apa yang dirasakannya, sehingga dia dapat mengatakan rasa marah, frustrasi serta kecewa secara verbal. Sebab sikap kasar ialah alterasi dari perwujudan rasa tidak aman, marah apalagi malu.


Jadilah Role Model


Metode terbaik mengarahkan anak berkompromi dengan kemarahan lewat role model orang di sekitarnya, paling utama orang tuanya sendiri. Bila Anda kerapkali kehabisan kesabaran serta menunjukkannya dengan metode yang kasar, anak akan mencontohnya serta menyangka pengungkapan kemarahan yang meledak-ledak merupakan perihal yang benar.


Walaupun penting buat melindungi anak kita dari permasalahan orang dewasa, namun mengarahkan anak menanggulangi rasa marah dengan sehat butuh dicoba. Misalnya, saat Anda tidak terencana berteriak pada orang lain, Anda dapat katakan pada si kecil,"Maafkan Mama ya, tadi kalian melihat Mama marah. Semestinya Mama tidak perlu berteriak seperti itu serta lebih baik menegur orang tersebut."


Gambar : everypixel


Buatlah Anger Rules di Rumah


Tiap keluarga tentu mempunyai aturan- aturan tidak tertulis. Termasuk pentingnya mengendalikan pengungkapan kemarahan yang dapat diterima serta tidak. Sebagian keluarga dapat saja menerima teriakan ataupun pintu yang dibanting selaku wujud ungkapan kemarahan. Namun sebagian keluarga dapat jadi tidak dapat memberiikan toleransi terhadap perihal tersebut.


Anda dapat membuat peraturan tertulis yang mengendalikan tentang perihal ini, serta harus dipatuhi bukan cuma oleh anak-anak, melainkan semua anggota keluarga.


Ajarkan Anak Keahlian Menanggulangi Perasaannya


Anak-anak perlu mengetahui gimana metode yang pas menanggulangi perasaannya. Tidak cukup cuma dengan berkata, "Jangan pukul adikmu!", namun Anda dapat mengarahkan apa yang dapat dia jalani saat dia merasa frustrasi dengan perasaannya. Misalnya," Lain kali, tidak perlu memukul, tetapi beritahu adik jika kamu mau menggunakan mainanmu."


Anda pula dapat bertanya," Apa yang dapat kalian lakukan tidak hanya memukul adik jika adik merebut mainanmu?" ini bisa menolong anak mulai mengenali strategi yang baik.


Tawarkan Konsekuensi Apabila Perlu


Beri anak Anda konsekuensi positif saat dia mengikuti anger rules serta konsekuensi negatif bila dia melanggar ketentuan. Konsekuensi positif dapat diberlakukan, misalnya sistem hadiah, sistem poin serta sebagainya yang memotivasi anak mengelola kemarahannya dengan baik.


Sedangkan konsekuensi negatif dapat diterapkan bila anak mulai berperilaku negatif, misalnya time-out, kehabisan reward ataupun membayar ganti rugi dengan melaksanakan pekerjaan tambahan ataupun meminjamkan mainan kepada korban kemarahannya.


Merupakan perihal yang wajar untuk anak berjuang menanggulangi rasa marahnya sebagai bagian pertumbuhan kedewasaannya. Dengan dorongan Anda, tentu keterampilannya akan bertambah. Bila pengendalian amarah anak terus menjadi memburuk, tidak ada salahnya Anda meminta bantuan kepada seorang ahli.


Salam