Permainan tradisional adalah permainan jaman dahulu (jadul) yang dimainkan oleh masyarakat di pedesaan sebelum masuknya teknologi seperti listrik, komputer, internet, dan gadget (Handphone, tablet, notebook). Permainan tersebut bisa dimainkan secara mandiri (sendiri), berdua, ataupun secara berkelompok.

 

Anak-anak dan remaja adalah kaum yang banyak memiliki permainan tradisional, baik itu yang memakai alat ataupun tanpa alat. Berikut ini kami rangkum beberapa permainan tradisional yang pernah ada dan bahkan masih bisa dijumpai di Indonesia.

 

1. ABC Lima Dasar

 
ABC  Lima Dasar adalah salah satu permainan Tradisional yang tidak membutuhkan alat atau benda khusus untuk memainkannya, hanya bermodal jari sebagai perhitungannya. Lalu membuat kesepakatan benda kategori apa yang disebutkan dalam permainan ABC 5 Dasar tersebut. 

Misal, nama hewan. Nantinya masing-masing anak menyebutkan hewan yang huruf depannya sesuai dengan huruf yang ditunjuk pada jari terakhir.

Anak-anak duduk melingkar saling berhadapan kemudian masing-masing anak memperlihatkan jari jarinya di lantai. Kemudian salah satu anak menunjuk setiap jari sambil mengurutkan huruf dimulai dari A dan berakhir pada jari terakhir yang ditunjuk.

 

2. Benteng / Gobak Sodor

 
Gobak sodor atau galah asin adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.


 

3. Candak Ndhodhok/Tepak Jongkok

 
Petak Jongkok atau Tap Jongkok adalah permainan tradisional yang kita sering mainkan saat jam istirahat sekolah dasar. Permainan ini sangat mudah dan unik sekali. Cara singkat untuk bermain petak jongkok ada dua yaitu berjaga dan menghindari penjaga dengan berjongkok. 

Petak Jongkok atau Tap Jongkok adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang tidak membutuhkan banyak peralatan untuk memulainya. Bahkan permaian ini bisa dimulai di mana saja tanpa persiapan apapun.

 

4. Cublek-cublek Suweng

 
Cublak-cublak Suweng adalah salah satu permainan disertai lagu pengiring yang dinyanyikan. Cublak-cublak suweng biasa dimainkan oleh anak-anak kecil di pedesaan dari Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan juga Jawa Timur.

Dalam permainan ini diawali dengan hompimpa atau gambreng untuk menentukan siapa yang kalah pertama kali. Setalah itu ia yang kalah akan berperan menjadi Pak Empong, yang berbaring terlungkup ditengah dan anak-anak yang lain akan duduk melingkari Pak Empong. Kemudian mereka yang melingkari Pak Empong membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di punggung Pak Empong. Lalu ada salah satu anak memegang biji/kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-cublak Suweng.

 

5. Domikado

 
Domikado merupakan permainan yang dimainkan oleh banyak anak-anak yang duduk membentuk lingkaran, tangan kanan mereka berada diatas tangan kiri pemain disebelah kanannya dan tangan kirinya dibawah tangan kanan pemain disebelah kiri mereka. Mereka akan saling menepuk melingkar sambil menyanyikan lagu.

 

Pemain yang terkena tepukan terakhir akan keluar dari lingkaran dan dilakukan terus hingga tersisa dua pemain yang akan saling beradu suwit sambil benyanyi. Siapa yang menang akan memberi perintah kepada pemain yang kalah. Permainan diulang lagi dengan peraturan yang sama.

 

6. Engklek

 

Engklek adalah permainan melompati petak-petak dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah dibuat. Untuk kotak yang letaknya bersebelahan seperti sayap, pemain diperbolehkan meletakkan kakinya pada kedua kotak secara bersamaan. Masing-masing pemain memiliki gaco, yaitu batu atau pecahan genting yang digunakan sebagai alat lempar.

 

Permainan Engklek dapat dimainkan di tanah lapang atau di halaman rumah. Cara memainkannya dengan menggambar pola kotak-kotak atau persegi panjang yang berukuran sekitar 30-60 cm2. Untuk menggambarnya anak dapat menggunakan kapur tulis, arang, atau pecahan genteng.

 

7.  Kucing-kucingan

 
Kucing-kucingan yaitu permainan yang menyerupai sifat seekor kucing. Di sini berarti permainan dengan peragaan yang di dalamnya berisi gerakan saling berebutan untuk dapat memiliki sesuatu tempat Permainan kucing-kucingan ini membutuhkan lima orang pemain. 

Pemainan biasannya laki-laki saja atau perempuan saja. Permainan ini dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat baik kota maupun desa. Tidak terdapat lagu pengiring dalam permainan ini. Hanya menjumpai sebaris kalimat yang diucapkan secara berirama pada akhir permainan yaitu: ‟Dha mbuwang kucing gering‟ Mari bersama-sama membuang kucing sakit.

 

8. Petak Umpet

 
Petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang yang umumnya dilakukan di luar ruang. Satu orang pemain yang kalah akan menutup matanya pada salah satu tempat yang dianggap sebagai benteng, sementara yang lain mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah menghitung sampai jumlah tertentu, maka mulailah pemain yang menutup mata tersebut mencari tiap orang yang bersembunyi. Yang ditemukan pertamakali oleh sang penjaga akan menggantikan pada sesi berikutnya.

 

9. Ular Naga

 
Permainan Ular Naga dimainkan oleh banyak orang, sambil bernyanyi “Ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu riang-kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terperangkap”.

Cara Bermain - Peserta harus membagi tugas, dua orang menjadi gerbang, satu orang menjadi induk naga. Dan lebih dari satu orang menjadi anak-anak naga. Permainan dimulai ketika induk naga dan anak-anaknya berputar melalui gerbang sambil bernyanyi. setiap saat kedua gerbang akan menurunkan tangannya sambil menangkap anak naga.

 

Biasanya anak-anak naga akan ketakutan untuk ditangkap, baru setelahnya gerbang akan menawarkan diri pada anak naga yang baru ditangkapnya. Bila sudah menjadi anak gerbang, anak itu akan berpegangan pada induknya, begitu terus hingga induk naga tertangkap dan permainan dilanjutkan dengan induk naga yang baru. Induk naga yang baru dipilih dari gerbang yang anaknya paling banyak.


Salam